---===== EXACT | ARTS =====--- Tutorial - Info Refrigeration & Air Conditioner

Minggu, 12 Februari 2017

Buku Reparasi Merakit, Merawat, dan Memperbaiki (Lemari Es, Freezer, AC)

Buku panduan lengkap sistem refrigerasi & pengkondisian udara
Merakit, Merawat, dan Memperbaiki (Lemari Es, Freezer, AC)

       Alhamdulillah tepat pada tanggal 01, Januari 2017 ini penulis bisa menyelesaikan buku yang berjudul "Panduan Teknisi Sistem Refrigerasi dan Tata Udara". Dunia Refrigerasi saat ini sudah mengalami kemajuan di bidangnya, buku ini disajikan dalam beberapa bab yang sangat erat kaitannya dengan sistem refrigerasi dan pengkondisian udara seperti Lemari es (kulkas), freezer, Air Conditioner (AC), dan sistem kelistrikan yang dipergunakan pada sistem refrigerasi dan tata udara.

Inti Penjelasan :

    - Pengenalan dan Pemahaman Sistem Refrigerasi dan Tata udara
    - Pengenalan Komponen utama dan Pendukung
    - Pengenalan Peralatan Service
    - Penggunaan Peralatan ukur
    - Merakit, Merawat, dan Memperbaiki Lemari es dan Air Conditioner
    - Kelistrikan Pada Sistem Refrigerasi dan Tata udara
    - Panduan Praktik Sistem Refrigerasi dan Tata Udara
    - Lemari Pendingin (Lemari es dan Freezer)
    - Sistem Air Conditioner
    - Troubleshooting sistem
    - Simbol - Tabel - dan Diagram sistem refrigerasi dan tata udara
    - dll

==============================================================================================================
IDENTITAS BUKU :
Judul Buku                                 : Panduan Teknisi Sistem Refrigerasi & Tata Udara
Penyusun dan penulis                : Yusuf Bahtiar
Bahasa                                       : Indonesia
Cover Depan & Belakang           : Soft Cover
Ukuran Kertas                           : A4 (210mm x 297mm)
Tebal Buku                                 : viii + 257
Tahun Terbit                              : 2015
Stok Buku                                  : Tersedia
Format File                                : .pdf
Size (MB)                                    : 22 MB
Harga Buku Cetak                            :  Rp.168.000 (Sudah termasuk ongkos kirim)
Harga E-Book                               :  Rp.85.000 (dikirim melalui e-mail / WhatsApp)
 

(Pembayaran melalui transfer bank BRI)
 
   SINOPSIS :
      Ilmu atau pengetahuan dibidang teknologi tidaklah akan ada batasnya selama manusia masih bisa menghirup udara segar, oleh karena itu udara segar sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan kita. Sistem refrigerasi dan pengkondisian udara merupakan salah satu bidang teknik yang mengolah dan menata udara, dimana udara akan didinginkan, dikondisikan, ditata, diatur antara suhu dan kelembabannya serta dijaga kebersihannya.
     Refrigerasi merupakan suatu proses penyerapan panas (kalor) dari suatu benda/ruangan sehingga temperature/suhu benda tersebut menjadi lebih rendah dari temperature lingkungannya atau biasa disebut "dingin". Dingin, terjadi bila terdapat perbedaan temperature pada suatu benda dengan lingkungannya, sehingga akan terjadi proses perpindahan kalor.
    Sistem refrigerasi dan tata udara mempunyai beberapa komponen utama, yaitu ; kompresor, kondenser, filter dryer (saringan), alat ekspansi, dan evaporator. Kompresor berfungsi untuk menghisap kemudian memompa bahan pendingin (refrigerant) agar dapat bersirkulasi dalam sistem pada kompresor refrigerant temperature dan tekanannya akan dinaikkan, Kondenser yang berfungsi untuk membuang kalor ke udara sekitar sehingga terjadi proses pengembunan (kondensasi), Filter dryer berfungsi untuk menyaring kotoran dan uap air yang terkandung pada refrigerant, Pipa kapiler yang berfungsi untuk mengatur jumlah aliran refrigerant yang mengalir ke evaporator dan menurunkan tekanan refrigerant, Evaporator berfungsi untuk menyerap kalor dengan memanfaatkan temperature dan tekanan rendah pada bahan pendingin sehingga temperature di evaporator akan lebih rendah dengan lingkungannya.

=============================================================================================================

Preview Cover Depan


Cover Depan


Preview Cover Belakang


panduan lengkap teknik pendingin
Cover Belakang




==============================================================================================================
ISI MATERI

Kata Pengantar        
Daftar Isi       

Sistem Refrigerasi dan Tata Udara
BAB I          Pendahuluan
BAB II         Ilmu Dasar Refrigerasi
BAB III        Thermodinamika dan Perpindahan Panas
BAB IV        Peralatan Service Sistem Refrigerasi dan Tata Udara
BAB V         Komponen Utama Sistem Refrigerasi
BAB VI        Komponen Pendukung dan kelistrikan pada Sistem Refrigerasi dan Tata Udara
BAB VII       Refrigerant dan Minyak Pelumas
BAB VIII      Sistem Kompresi Uap
BAB IX        Pemipaan Sistem Refrigerasi
BAB X         Psychrometric
BAB XI        Estimasi Beban Pendingin
BAB XII       Lemari pendingin (Lemari es dan Freezer)
BAB XIII      Sistem Air Conditioner
BAB XIV      Data Teknik (Simbol - Tabel - Diagram)
BAB XV       Penutup

Lampiran

Daftar Pustaka

==============================================================================================================
Atau Anda bisa lihat contoh preview isi bukunya Disini
==============================================================================================================


















================================================================================================ 
Segera Terbit Buku Lainnya  (masih dalam proses penulisan) :
  1. Menjadi Teknisi Komputer dan Laptop (Software Engineering) 
  2. Service Manual Peralatan Rumah Tangga (Alat Mekanik) 
  3. Service Manual Peralatan Rumah Tangga (Alat Pemanas)
================================================================================================



Read More ->>

Sabtu, 25 April 2015

Komponen & Bahan Kelistrikan Sistem Refrigerasi

Komponen dan bahan kelistrikan sistem pendingin


   Malam yang sepi, jiwa yang bosan mengingat seseorang yang tak bisa dilupakan, daripada galau mendingan posting yang bermanfaat. Kali ini Admin akan berbagi ilmu dan melanjutkan postingan, judul yang akan Admin ambil untuk postingan kali ini adalah “Mengenal Komponen dan Bahan Kelistrikan Sistem Refrigerasi“. Sistem kelistrikan sangat diperlukan dalam teknik pendinginan, karena tanpa adanya sistem kelistrikan pasti sistem tidak akan beroperasi.

Okey lanjut aja, baca dengan serius biar bisa diambil manfaatnya…!!! 



 
KOMPONEN & BAHAN KELISTRIKAN PADA SISTEM PENDINGINAN 
Macam-macam komponen & bahan kelistrikan sistem pendinginan


KABEL
Kabel digunakan sebagai penghantar arus listrik, kita tidak disarankan untuk sembarangan dalam memilih kabel sebelum mengetahui konstruksi dan kegunaanya oleh karena perlu diperhatikan dalam memilih jenis dan kebutuhannya.

SAKELAR
Sakelar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang menghubungkan antar sumber dengan beban.

MINIATURE CIRCUIT BREAKER (MCB)
Miniature Circuit Breaker atau biasa disebut MCB, berfungsi sebagai pengaman arus berlebih bila terjadi korsleting atau hubungan arus pendek. Pada umumnya, MCB bekerja menggunakan prinsip elektromekanik ( Thermal/Magnetik ) untuk membuka kontak breaker ketika gangguan arus lebih terjadi. Unit thermal trip bekerja berdasarkan kenaikan nilai temperatur, sedangkan unit magnetik trip bekerja berdasarkan kenaikan nilai arus.

KONTAKTOR
Kontaktor adalah komponen kelistrikan yang berfungsi sebagai penghubung kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Umumnya Kontaktor terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu. Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil kontaktor sesuai spesifikasinya. Komponen utama sebuah kontaktor adalah koil dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet (elektromagnetik) yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole atau kutub kontaktor. Kontak utama biasa dihubungkan ke beban seperti motor listrik, dan pemanas. Sedangkan, kontak bantu biasanya dipergunakan untuk mengalirkan arus bantu yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu indikator dan sebagainya.

RELAY KONTAKTOR
Relay Contactor adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar.

TIME DELAY RELAY (TDR)
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya.

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)
Fungsi dari Overload relay adalah untuk proteksi motor listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang lambat, Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor dijalankan.
Overload relay yang berdasarkan pemutus bimetal akan bekerja sesuai dengan arus yang mengalir, semakin tinggi kenaikan temperatur yang menyebabkan terjadinya pembengkokan , maka akan terjadi pemutusan arus, sehingga motor akan berhenti. Jenis pemutus bimetal ada jenis satu phasa dan ada jenis tiga phasa, tiap phasa terdiri atas bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk memutuskan semua phasa apabila terjadi kelebihan beban. Pemutus bimetal satu phasa biasa digunakan untuk pengaman beban lebih pada motor berdaya kecil.

DEFROST TIMER
Defrost timer merupakan sebuah komponen kelistrikan yang berfungsi untuk mengatur lamanya waktu defrost (pencairan bunga es), dan mengatur kapan terjadinya proses cooling (pendinginan) kembali.

THERMOSTAT
Thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis bedasarkan batasan suhu pada setiap proses pendinginan. Bisa dikatakan, thermostat adalah saklar otomatis berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhu evaporator yang diinginkan telah sesuai dengan pengatur suhu thermostat, maka secara otomatis thermostat akan memutuskan aliran listrik ke kompresor.




Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat...!!!




Read More ->>

Mengenal Komponen Pendukung Sistem Refrigerasi

Komponen pendukung sistem refrigerasi dan tata udara

   
    Sebelumnya Admin telah memposting komponen utama pada sistem refrigerasi. Nah, sekarang Admin akan memberikan informasi lagi nih yaitu “komponen pendukung pada sistem refrigerasi dan tata udara”. Selamat menyaksikan...!!!
 
 
KOMPONEN PENDUKUNG PADA SISTEM REFRIGERASI

Macam-macam komponen pendukung sistem refrigerasi & tata udara




Shock Absorber / Vibration Eliminator
Shock absorber berfungsi untuk meredam getaran pada bagian kompresor, kompresor menghasilkan getaran yang sangat tinggi ketika system sedang dioperasikan, sehingga akan menimbulkan getaran juga pada komponen lainnya. Pemasangan shock absorber ini diperlukan agar mengurangi risiko terjadinya kebocoran pada system, pipa retak, dan pipa pecah akibat getaran.

Liquid Receiver & Accumulator
Liquid Receiver berfungsi untuk menyimpan sementara refrigerant yang masih berfasa gas dalam liquid receiver. Supaya fasa refrigerant setelah keluaran kondensor seluruhnya telah menjadi fasa cair. Sedangkan accumulator berfungsi untuk menyimpan sementara refrigerant yang masih berfasa cair pada keluaran evaporator agar dipastikan seluruh fasa refrigerant ketika masuk kompresor berfasa gas.

Filter Drier
Filter Drier berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat dalam refrigerant, filter dryer juga berfungsi untuk mengeringkan uap air yang masih tersisa dalam sistem karena gagal dalam pemvakuman atau adanya kebocoran sehingga udara luar yang mengandung uap air masuk ke sistem.

Strainer
Strainer sama halnya dengan filter drier, yaitu untuk menyaring kotoran yang terdapat dalam sistem dan untuk mengeringkan uap air yang terkandung dalam refrigerant dengan cara mengeringkannya. Strainer biasanya digunakan dalam sistem yang berskala kecil seperti (AC, Kulkas, dan Freezer), dan dipasang antara kondensor dan pipa kapiler.


Sight Glasses
Sight Glasses berfungsi untuk melihat apakah refrigeran yang melewati sight glass benar-benar cair atau uap dan untuk melihat cukup tidaknya refrigeran yang mengalir dalam sistem. dan sight glasses ini akan menunjukkan apakah dalam sistem masih terdapat uap air, terlihat dari indikator warna. Penempatan sight glasses biasanya dipasang setelah filter dryer.

Defrost Heater
Defrost Heater berfungsi sebagai pemanas bunga es pada evaporator atau untuk mencairkan bunga es yang sudah menumpuk di evaporator, yang akan menimbulkan efek pendinginan yang kurang. Sehingga defrost heater ini sangat membantu untuk mengembalikan efek pendingan yang baik dan evaporator dapat bekerja kembali normal.

Solenoid Valve

Solenoid valve merupakan sebuah katup yang hanya berfungsi jika ada arus listrik yang masuk ke kumparan ata koil solenoid valve tersebut. Solenoid valve (SV) bekerjanya hanya membuka dan menutup saja, dalam sistem refrigerasi biasanya Solenoid Valve ini digunakan untuk membuat Pump Down atau pengevakuasian dan pengumpulan refrigerant di saluran liquid line.
Proses Pump down ini diterapkan dan dimanfaatkan agar daya awal atau beban awal kompresor ketika akan dinyalakan kembali tidak terlalu berat, dan Proses Pump down ini juga sangat membantu untuk proses perbaikan pada pemipaan yang terdapat masalah, karena refrigerant terkumpul di liquid line (dalam condensing unit) sehingga pemipaan yang terdapat masalah dapat dibongkar dan diperbaiki tanpa membuang refrigerant yang masih bias digunakan dalam sistem.

High & Low Pressurestat (HLP)

Pressurestat ini berfungsi untuk menjaga tekanan berlebihan dalam sistem (tekanan terlalu tinggi atau tekanan terlalu rendah), sehingga ketika sistem bertekanan terlalu tinggi atau rendah maka akan memutuskan kontaknya menuju kompresor. Pengaman tekanan ini dipasang disaluran vapor dan liquid line.

Jenis – jenis Pressurestat 


Semoga bermanfaat...!!!



Read More ->>

Mengenal Komponen Utama Sistem Refrigerasi

Komponen utama sistem refrigerasi dan tata udara

     Alhamdulillah Admin bisa berbagi ilmu dan bisa posting lagi nih.. sesuai dengan judulnya "mengenal komponen utama sistem refrigerasi", Admin akan memberikan sedikit ilmu dan pengalaman selama belajar di SMK khususnya di Teknik Pendingin dan Tata Udara. Oleh karena itu, Admin terinspirasi untuk memposting komponen apa aja sih yang digunakan pada sistem refrigerasi dan tata udara ???
Mungkin bagi yang awam, pikirannya cuman ke (Air Conditioner / AC , kulkas, sama yang berhubungan dengan angin-angin).
Oh... tentu tidak :) sebenarnya banyak sekali bidang-bidang yang berhubungan dengan pendinginan, dari hal pengawetan makanan, obat-obatan, gudang pendinginan, transportasi, dan sebagainya.

Okey... langsung aja ke inti, nanti malah bosen lagi kalau liat Adminnya banyak ngomong ...!!!!


KOMPONEN UTAMA SISTEM REFRIGERASI & TATA UDARA

KOMPRESOR
Kompresor adalah bagian terpenting pada sebuah sistem refrigerasi, mungkin dapat diibaratkan kalau kompresor ini sama halnya dengan jantung kita. Kompresor berfungsi untuk menghisap, dan menekan bahan pendingin (Refrigerant) kemudian memompanya agar dapat bersirkulasi dalam sistem. Pada sistem refrigerasi kompresor bekerja membuat perbedaan tekanan, sehingga refrigerant dapat mengalir dari satu bagian ke bagian lainnya pada sistem. Berikut ada beberapa fungsi kompresor : 
  1. Menurunkan tekanan refrigerant didalam evaporator, sehingga refrigerant cair didalam evaporator dapat mendidih/menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih banyak dari ruang didekat evaporator.
  2. Menghisap gas refrigerant dari evaporator, dengan suhu rendah dan tekanan rendah lalu memampatkan gas refrigerant tersebut sehingga menjadi gas yang bertekanan dan temperature tinggi. Kemudian mengalirkannya refrigerant ke kondenser, sehingga gas tersebut dapat memberikan panasnya kepada media pendingin kondenser dan akan terjadi proses pengembunan/pembuangan kalor (kondensasi).


Berikut adalah beberapa jenis kompresor yang biasa digunakan dalam sistem pendinginan dan tata udara : 

  • Kompresor Hermetik (Hermetic Compressor) 
Kompresor hermetik adalah kompresor yang motor penggeraknya disatukan dan dipatenkan berada dalam satu rumah dengan housing kompresornya, sehingga tidak diperlukan shaft coupling. Panas motor pada kompresor hermetik akan didinginkan melalui refrigerant dari saluran pipa hisap (suction line) dan oli kompresornya. Berikut adalah gambar kompresor hermetik dan bagian dalamnya.

Bagian-bagian kompresor hermetik

Kompresor hermetik


Kelebihan :
   - Harganya yang relatif lebih murah
   - Mempunyai tingkat kebisingan (noise level) yang rendah

Kekurangan :
   - Ketika motor terbakar, maka jarang dilakukan service melainkan harus langsung diganti
   - Level oli yang sulit dilihat

  • Kompresor Scroll (Scroll Compressor)
Kompresor scroll ini bekerja dengan menggunakan prinsip menjebak uap refrigeran dan mengkompresikannya dengan penyempitan volume refrigeran secara perlahan-lahan. Kompresor scroll menggunakan konfigurasi dua scroll yang dipasang saling berhadapan. Kompresor scroll ini biasanya digunakan untuk sistem heat pump, AC Split, AC Windows, Split Duct dan Water Chiller yang berskala kecil. Sroll paling atas disebut stationary scroll, dimana terdapat discharge port. Sedangkan scroll paling bawah disebut driven scroll, yang dihubungkan dengan motor melalui poros dan bearing. Stationary Scroll adalah scroll yang diam sedangkan Driver scroll adalah scroll yang berputar. Berikut ini adalah gambar dari kompresor scroll, stationary scroll, dan driven scroll.


Kompresor scroll
Prinsip kerja & Konstruksi kompresor scroll


KONDENSOR
Kondensor seperti namanya adalah alat untuk membuat kondensasi refrigeran gas dari kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Refrigeran di dalam kondensor dapat mengeluarkan kalor yang diserap dari evaporator dan panas yang ditambahkan oleh kompresor. Kondensor ditempatkan antara kompresor dan alat ekspansi, jadi pada sisi tekanan tinggi dari sistem. Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang sedang didinginkan, agar dapat membuang panasnya ke luar kepada media pendinginnya. Pemilihan jenis dan ukuran kondensor untuk suatu sistem, terutama didasarkan pada yang paling ekonomis, seperti: harga dari kondensor, jumlah energi yang diperlukan, harga dan keadaan media pendingin yang akan dipakai untuk mendinginkan kondensor. Selain itu tempat atau ruangan yang diperlukan oleh kondensor juga harus diperhitungkan. Kondensor berfungsi untuk membuang kalor keluar ruangan dari media yang sedang didinginkan, dan mengubah fasa refrigeran dari gas menjadi cair.


Kondensor pada teknik pendingin



Ada dua metoda mengalirkan udara pada jenis ini, yaitu konveksi alamiah (natural convection) dan konveksi paksa dengan bantuan kipas. Konveksi secara alamiah mempunyai laju aliran udara yang melewati kondensor sangatlah rendah, karena hanya mengandalkan kecepatan angin yang terjadi pada saat itu. Oleh karena itu kondensor jenis ini hanya cocok untuk unit-unit yang kecil seperti kulkas, dan freezer untuk keperluan rumah tangga. Kondensor berpendingin udara yang menggunakan bantuan kipas dalam mensirkulasikan media pendinginannya dikenal sebagai kondensor berpendingin udara konveksi paksa.



ALAT EKSPANSI
Alat ekspansi (metering device) pada sistem refrigerasi merupakan suatu tahanan yang tempatnya diantara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah. Alat ekspansi ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah aliran refrigerant cair yang mengalir melalui ekspansi sesuai dengan kebutuhan evaporator. Alat ekspansi harus memberikan kapasitas yang maksimum kepada evaporator, tetapi tidak membuat beban lebih kepada evaporator.

Alat ekspansi bekerja berdasarkan atas :
   - Perubahan tekanan,
   - Perubahan suhu, 
   - Perubahan jumlah atau volume refrigeran, 
   - Gabungan dari perubahan tekanan, suhu dan volume refrigeran.

Kompresor harus mempunyai daya hisap yang cukup besar untuk menghisap refrigeran dari evaporator. Refrigeran yang dihisap harus lebih besar jumlahnya daripada yang dialirkan keluar dari alat ekspansi. Sehingga, dapat mempertahankan tekanan yang rendah atau vakum di evaporator. Hal ini perlu untuk membuat refrigeran di evaporator menguap pada suhu yang rendah. Untuk mengatur jumlah aliran refrigerant dan membuat perbedaan tekanan pada sistem.

Berikut ini adalah contoh alat ekspansi yang biasa digunakan dalam sistem pendingin dan tata udara, yaitu :


  • Pipa Kapiler (Capillary tube)
Pipa kapiler dibuat dari pipa tembaga dengan lubang dalam yang sangat kecil. Panjang dan lubang pipa kapiler dapat mengontrol jumlah refrigeran yang mengalir ke evaporator.

Berfungsi untuk : 
   - Menurunkan tekanan dan mengatur jumlah aliran refrigerant menuju evaporator,
   - Mengatur jumlah refrigerant cair yang mengalir melaluinya,

Ketika akan mengganti pipa kapiler yang baru, jangan terjadi pembengkokkan karena bisa menyebabkan penyumbatan pada saluran pipa kapilernya. Penggunaan pipa kapiler haruslah disesuaikan dengan diameter dan panjang pipa sebelumnya.

Kelebihan :
   - Harganya lebih murah
   - Kompresor dapat dijalankan dengan motor split phase tanpa start kapasitor 

Kekurangan :
   - Tidak sensitif terhadap perubahan beban di evaporator
   - Jumlah bahan pendingin (refrigerant) yang diisikan dalam sistem harus diperhitungkan

Pipa kapiler


Recommended capillary tube :





  • Automatic Expansion Valve (AXV)


Automatic expansion valve merupakan suatu keran ekspansi yang tertua dan disebut keran tekanan tetap. Nama ini diperoleh karena keran ekspansi tersebut dapat mempertahankan tekanan yang tetap pada beban evaporator yang berubah-ubah. Misalkan tekanan pegas telah disetel untuk mempertahankan tekanan di evaporator 10 psig. Jika hanya sedikit refrigeran yang menguap di evaporator , tekanan di dalam evaporator akan turun, karena terus dihisap oleh kompresor. Jarum akan bergerak kearah membukanya lubang saluran refrigerant, sehingga refrigerant cair akan lebih banyak mengalir ke evaporator lalu menguap.
Tekanan evaporator akan bertambah sampai 10 psig dan membuat membran dalam keadaan seimbang lagi dengan tekanan dari pegas. Apabila tekanan evaporator naik sampai lebih dari 10 psig, maka membran akan mendapat tekanan ke atas, sehingga jarum bergerak ke atas menutup lubang saluran refrigerant ke evaporator. Refrigerant yang menguap berkurang dan membuat tekanan di evaporator menurun, sehingga terjadi kesimbangan lagi pada membran.
Konstruksi Automatic Expansion Valve (AXV)

Konstruksi Automatic Expansion Valve

Penempatan AXV 
Penempatan AXV

  • Thermostatic Expansion Valve (TXV) 
Keran ekspansi thermostatis adalah suatu alat yang secara otomatis mengukur jumlah aliran refrigeran cair yang masuk ke evaporator, dengan mempertahankan gas panas lanjut pada akhir evaporator seperti yang telah direncanakan. Karena tekanan di evaporator rendah, maka sebagian refrigerant cair ketika melalui keran ekspansi masuk ke dalam evaporator fasanya berubah dari cair menjadi gas dingin. Keran ekspansi thermostatis sampai saat ini merupakan alat ekspansi yang terbanyak dipakai untuk refrigerasi dan Air Conditioner. Kapasitas keran ekspansi harus tepat, keran ekspansi dengan kapasitas yang terlalu besar, dapat menyebabkan kontrol yang tidak menentu. Kapasitas yang terlalu kecil, dapat menjadikan kapasitas dari sistem berkurang. Perbedaannya dengan keran ekspansi otomatis dari luar yaitu keran ekspansi thermostatis mempunyai sebuah thermal bulb yang dihubungkan dengan pipa kapiler dengan keran tersebut.
Konstruksi Thermostatic Expansion Valve (TXV)


Konstruksi Thermostatic Expansion Valve


Penempatan TXV


Penempatan TXV


 
EVAPORATOR
Evaporator juga disebut : Boiler, freezing unit, low side, cooling unit. Fungsi dari evaporator adalah untuk menyerap panas dari udara atau benda di dalam ruangan yang didinginkan. Kemudian membuang kalor tersebut melalui kondenser di ruang yang tidak didinginkan. Kompresor yang sedang bekerja menghisap refrigerant gas dari evaporator, sehingga tekanan di dalam evaporator menjadi rendah. Evaporator fungsinya kebalikan dari kondenser. Tidak untuk membuang panas ke udara di sekitarnya, tetapi untuk mengambil panas dari udara di dekatnya. Evaporator ditempatkan di dalam ruangan yang sedang didinginkan, tempatnya diantara alat ekspansi dan kompresor, jadi pada sisi tekanan rendah dari sistem. Evaporator dibuat dari berbagai macam logam, tergantung dari refrigerant yang dipakai dan pemakaian dari evaporator itu sendiri. Logam yang banyak dipakai adalah besi, baja, tembaga, kuningan dan aluminium. 

Berikut ini adalah evaporator yang biasa digunakan dalam sistem pendinginan :


Macam-macam evaporator


  1. Bare tube evaporator terbuat dari pipa baja atau pipa tembaga. Penggunaan pipa baja biasanya untuk evaporator berkapasitas besar yang menggunakan refrigerant ammonia. Pipa tembaga biasa digunakan untuk evaporator berkapasitas rendah dengan refrigerant selain ammonia.
  2. Finned tube evaporator adalah bare-tube evaporator tetapi dilengkapi dengan sirip-sirip yang terbuat dari plat tipis alumunium yang dipasang disepanjang pipa untuk menambah luas permukaan perpindahan panas. Sirip-sirip alumunium ini berfungsi sebagai permukaan transfer panas sekunder.
  3. Plate surface evaporator atau evaporator permukaan plat, dirancang sedemikian rupa. Beberapa diantaranya dibuat dengan menggunakan dua plat tipis yang dipress dan dilas sehingga membentuk alur untuk mengalirkan refrigerant. Cara lainnya adalah, menggunakan pipa yang dipasang diantara dua plat tipis kemudian dipress dan dilas.
 
 
Versi .docx
http://www.mediafire.com/download/3gamzogpo734361/BAB+5.docx 

Versi .pdf
http://www.mediafire.com/download/8ppsphw62i97vvn/BAB+5.pdf




Mungkin, cukup sekian yang bisa Admin posting. Semoga bermanfaat....!!!




Read More ->>